Tuesday, June 9, 2015

memang harus pisah

                     Bukan maksud untuk menyakiti atau mengingkari sebuah janji, tapi keputusan ini memang adalah suatu jawaban atas konflik-konflik berkepanjangan yang pada akhirnya akan hanya menimbulkan suatu 'gesekan'-'gesekan' yang membuat hubungan yang harmonis berbubah bah nila dalam susu. Gue harap lo mengerti akan keputusan yang di ambil ini, perubahan sikap secara drastis ini pun bukan serta merta tanpa alasan, bukan juga karna serta merta tak bisanya melupakan kisah bermakna di masa lalu, tapi lebih mengarah ke tidak sepahaman prinsip antara lo dan gue. Kita sudah terlalu berbeda, dan kurang nya rasa memaklumi menjadi pondasi utama kenapa keputusan ini gue buat. Bukan tanpa perjuangan tuk menyatakan kepada lo kalau kita memang harus pisah. Gue berfikir panjang dengan melihat potensi-potensi atas apa yang akan gue ambil ini. Gue pun berusaha untuk sebagai mana mungkin keputusan ini tidak jadi terealisasikan, tapi jujur terlalu beresiko simisal hubungan kita dulu terus di paksakan tuk di lanjutkan. Sejujurnya tujuan kita sama yaitu menuju pada suatu komitmen akan kesetiaan. Pada awalnya gue setulus hati berkeinginan tuk benar-benar tuk mewujudkan tujuan kita bersama tersebut, sebelum semua rusak oleh sikap "self winning"yang lo paksakan di gue. Gue bukan orang yang bisa di kuasai oleh tuntutan-tuntutan aneh nan tidak logis. Semua butuh proses, semua butuh penyesuaian, tidak selamanya apa yang lo inginkan bisa lo dapatkan ketika lo sebut kata "gue pengen lo kaya gini". Sekali lagi semua ini tentang proses, jangan berfikir gue orang yang mudah ingkar janji, tapi coba lebih melihat apakah lo sendiri sudah bisa menjadi seseorang yang gue mau. Permintaan gue sederhana, yaitu SABAR, percayalah akan proses, percayalah akan suatu perubahan, percayalah akan sebuah keyakinan, karna ketika lo tidak bisa mempercayai itu semua, itu menandakan bahwa lo tidak mempercayai gue dan itu juga menandakan ketidak percayaan lo akan kuasa Tuhan yang bisa membolak-balikan hati manusia. Cobalah berinstropeksi, cobalah tuk bisa lebih memaklumi lebih ketimbang menuntut lebih. Dunia ini bukan karangan fiksi yang mungkin selama ini lo ilhami dari kisah-kisah fiktif dari suatu percintaan dramatis yang gue bilang itu hanyalah karangan bodoh seseorang yang imajinatif. Lo harus ingat dunia ini adalah realita, apa yang lo berikan, akan berbanding dengan apa yang akan lo terima, dan maaf mungkin kata "memang harus pisah" yang bisa gue berikan sebagai persembahan atas apa yang telah lo dan gue lewati. 

No comments:

Post a Comment